Jomblo Marak Di Tunisia, Perempuan Tunisia Minta Di Poligami - SERBA SERBI DUNIA

Latest

Monday, March 4, 2019

Jomblo Marak Di Tunisia, Perempuan Tunisia Minta Di Poligami

Jomblo Marak Di Tunisia, Perempuan Tunisia Minta Di Poligami


Jomblo Marak, Sekelompok Perempuan Tunisia Minta Poligami
Mereka ingin agar larangan melakukan poligami yang selama ini menjadi bagian dari undang-undang perkawinan segera dicabut.
Dream - Di saat kaum wanita di belahan dunia lain tidak mau dimadu, para perempuan di Tunisia ini menginginkan yang sebaliknya.
Mereka ingin agar larangan melakukan poligami yang selama ini menjadi bagian dari undang-undang perkawinan di Tunisia segera dicabut.
Melalui media sosial, Forum of Freedom and Citizenship (FFC) mengajak kaum perempuan Tunisia untuk melakukan protes besar-besaran terkait larangan poligami itu.
Tidak hanya memprotes, mereka juga meminta dilakukan amandemen terhadap undang-undang larangan untuk berpoligami itu.
" Demonstrasi kami ini dilakukan secara spontan dan merupakan langkah hukum untuk mengatasi maraknya perawan tua di negara ini," ujar Fathi Al-Zghal, ketua FFC.
Menurut laporan Middle East Monitor (MEMO), demo besar-besaran memprotes undang-undang larangan berpoligami itu akan dilakukan di depan gedung parlemen Tunisia.

Dapat Tanggapan Dingin dari Aktivis

Namun, ajakan demo yang dilontarkan FFC itu mendapat tanggapan dingin dari aktivis gerakan wanita di Tunisia.
Radhia Djerbi, kepala National Union of Tunisian Women, kepada Al-Khaleej Online menuding demonstrasi pro-poligami adalah 'suatu bentuk kegilaan, sebuah fenomena penyakit', yang 'menunjukkan kurangnya kesadaran dari mereka yang menuntutnya'.
Djerbi menambahkan protes yang dilakukan FFC tidak akan mengubah gaya hidup masyarakat Tunisia atau cita-cita wanita Tunisia.
Menurut Djerbi, undang-undang terkait poligami sudah disahkan oleh Badan Konstitusi Tunisia dan tidak bisa diamendemen hanya melalui protes.
Sementara itu, sejumlah aktivis menengarai bahwa seruan untuk poligami itu hanyalah aksi politik.
Menurut mereka, aksi itu bertujuan untuk merusak citra Ennahda Movement, sebuah partai Islam demokratik yang akan mengikuti pemilihan umum mendatang.

Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya