Skimming BRI, Polisi: Nasabah BNI, Mandiri, BCA Juga Jadi Korban - SERBA SERBI DUNIA

Latest

Saturday, March 17, 2018

Skimming BRI, Polisi: Nasabah BNI, Mandiri, BCA Juga Jadi Korban


Jakarta -Jumlah perbankan yang menjadi sasaran tindak pembobolan nasabah atau skimming terus bertambah, tak cuma BRI tetapi 3 bank terbesar lain di Indonesia.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta menyatakan sejumlah nasabah dari empat bank terbesar di Indonesia berhasil dicuri atau dibobol (mengalami skimming).

"Ada BRI (Bank Rakyat Indonesia), BNI (Bank Negara Indonesia), Bank Mandiri, BCA (Bank Central Asia), dan bank-bank lainnya," kata Nico Afinta di Gedung Subdit Resmod Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Total, ada 13 bank di seluruh Indonesia yang tersebar di Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Adapun barang bukti yang disita adalah 1480 buah kartu palsu.

Polda Metro Jaya merilis penangkapan sindikat pembobol rekening nasabah bank di beberapa wilayah di Indonesia. Kelompok ini menggunakan modus pencurian data di kartu debit atau skimming untuk menggandakan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) milik nasabah, lalu menguras isi tabungan.

Anggota sindikat yang diringkus terdiri atas 3 orang berkewarganegaraan Rumania, 1 berkewarganegaraan Hungaria, dan 1 warga Indonesia.

Salah satu praktik skimming semula hanya terjadi di BRI cabang Kediri, Jawa Timur. Bank Indonesia langsung memanggil pimpinan BRI untuk meminta penjelasan. Dari hasil pertemuannya itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto, menyebutkan, BRI menjamin akan menuntaskan kasus dugaan skimming tersebut. "Karena ini menyangkut sistem pembayaran, kami juga sangat concern," ujarnya.

Nico mengatakan kelima pelaku telah melakukan aksi ini selama empat bulan terakhir, dari Oktober 2017 hingga Februari 2018. Pelaku, kata dia, tidak menyasar bank tertentu, namun ATM yang dengan pengawasan yang kurang. Salah satunya ATM yang terpisah dengan kantor bank asal.

Praktik skimming oleh pelaku pun, kata Nico, tidak hanya dilakukan di Indonesia, namun di 20 negara lain seperti Australia, Jerman, Amerika Serikat, hingga Afrika Selatan. "Mereka berpindah-pindah, jadi tidak bertahan lama di satu lokasi," ujar Nico lagi.

Kejadian pencurian data nasabah BRI di Kediri pun diduga kuat melibatkan anggota lain yang terhubung dengan kelima pelaku. Kejadian pun terjadi dalam selang waktu yang sama. Namun, Kepolisian masih mencari bukti penguatan kepada BRI. "Masih kami kumpulkan dulu, kami tidak ingin langsung menyatakan berhubungan," demikian Nico.

Sebelumnya tim Polda Metro Jaya membekuk sindikat pembobol saldo nasabah BRI dengan modus skimming, yakni Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai alias Lucian Meagu, Ionel Robert Lupu, Ferenc Hugyec, serta seorang WNI Milah Karmilah.

Polisi meringkus para pelaku di DE PARK Cluster Kayu Putih Blok AB 6 Nomor 3 Serpong Tangerang Banten, Bohemia Vilage 1 Nomor 57 Serpong Tangerang, Hotel Grand Serpong Tangerang dan Hotel De Max Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Polisi mengamankan berbagai alat untuk skimming data nasabah bank seperti deepskimmer yang sudah jadi, encorder dan tiga unit spycam. Berdasarkan pemeriksaan sementara sindikat pembobol saldo rekening nasabah termasuk di Bank BRI itu telah beroperasi sejak Juli 2017. 


Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya