SATUQQ - Film Crazy Rich Asians besutan sutradara Jon M Chu tengah menjadi primadona di dunia perfilman dunia. Film adaptasi dari novel berjudul sama karya Kevin Kwan itu mendapatkan kritik positif dari para kritikus film. Namun, yang belum menontonnya mungkin bertanya-tanya mengapa film ini bisa begitu populer, hingga membawa perhatian pada keturunan Amerika-Asia di Hollywood. "Good Morning America" dari ABC News pun mengumpulkan lima informasi menarik tentang film yang dibintangi Constance Wu dan Henry Golding itu sebelum Anda membeli tiket bioskop. Berikut daftarnya:
1. Punya makna sejarah dan budaya
Crazy Rich Asians bercerita tentang seorang profesor ekonomi di New York, Rachel Chu (Constance Wu) yang melakukan perjalanan ke Singapura bersama kekasihnya, Nick Young (Henry Golding). Di sana ia baru mengetahui keluarga Young adalah salah satu dari orang terkaya di Asia dan ternyata ibu kekasihnya itu tak menyukainya. Crazy Rich Asians disebut sebagai film pertama dalam 25 tahun di Hollywood yang semua pemainnya keturunan Asia. Awkwafina yang memerankan sahabat Rachel dalam film itu mengatakan kepada Good Morning America bahwa bagi sebagian penonton, melihat diri mereka terwakili di layar lebar adalah pengalaman yang luar biasa. “Saya melihat orang keturunan Amerika-Asia, menangis setelah menonton film ini. Saya bicara dengan salah satu dari mereka dan dia bilang, 'Saya tidak tahu mengapa, saya hanya perlu menangis'. Ada rasa senang yang tak bisa ia jelaskan dan itu adalah perasaan keterwakilan," ujar Awkwafina. Hal itu kemungkinan disebabkan karakter Asia di layar lebar cukup langka. Menurut penelitian terbaru dari Universitas Southern California Annenberg, ada perubahan dalam jumlah penggambaran yang beragam dalam film-film populer selama dekade terakhir. Hampir 71 persen film populer menampilkan karakter orang kulit putih, sedangkan kurang dari 30 persen karakter fitur adalah orang kulit hitam, Hispanik, Asia atau "lainnya."
2. Debut layar lebar Henry Golding
Constance Wu memiliki resume yang panjang termasuk peran utama dalam seri televisi Fresh Off the Boat. Namun rekan mainnya, Henry Golding, adalah seorang newbie atau pendatang baru di Hollywood. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Glamour, Golding menjelaskan bahwa ia adalah pembawa acara untuk BBC, Discovery, dan National Geographic. Untuk debut aktingnya, ia merasa berhutang budi kepada seorang akuntan yang bekerja untuk produksi film Crazy Rich Asians. "Saat itu para pembuat film tersebut benar-benar sudah sampai di detik-detik terakhir untuk menemukan pemeran Nick Young yang sesuai, dan seorang akuntan perempuan berkata, 'Saya bertemu orang bernama Henry Golding di sebuah acara sekitar lima tahun yang lalu dan saya pikir dia adalah Nick Young," ujar Golding bercerita. "Sutradara Jon M Chu mengecek Instagram dan berkata, 'Aku harus menghubungi orang ini.' Kami bertemu di Skype, saya mengirim beberapa video rekaman dan mereka menerbangkan saya ke LA untuk melihat kecocokan. Saya ditawari peran Nick Young dua setengah minggu kemudian, yang kemudian mengubah hidup saya," tambahnya.
3. Disukai kritikus
Di situs agregasi kritik, Rotten Tomatoes, Crazy Rich Asians mendapatkan rating 97 persen, berdasarkan 60 ulasan. Dari semua ulasan hanya ada dua kritikan negatif. "Ini adalah sebuah dongeng, sepele, namun sekaligus berbobot, yang secara bersamaan menggunakan konvensi komedi romantis sambil mendobrak keluar dari formula bisnis film," tulis Jake Coyle dari Associated Press. Pujian juga datang daro AO Scott dari The New York Times yang menyebut sebagian film ini memiliki nilai yang bagus. Namun, Alana Mohamed dari Village Voice tak setuju dan menganggap bahwa Crazy Rich Asians seperti karnaval kejenakaan.
4. Hampir langsung menuju Netflix
Jon M Chu mengatakan kepada The Hollywood Reporter bahwa meskipun Warner Bros, rumah produksi di balik film Crazy Rich Asians, mengalahkan studio lainnya, Netflix juga membuat penawaran menarik. Netflix menawarkan kebebasan artistik, mempersilakan menjadikannya trilogi, dan gaji minimum tujuh digit untuk setiap pemangku kepentingan. Meski awalnya Chu dan penulis Kevin Kwan tertarik, akhirnya mereka memutuskan ingin film Crazy Rich Asians diputar di bioskop. "Aku bisa merasakan setiap pengacara menelepon, menggelengkan kepala mereka dan berkata: 'Ugh, para idealis bodoh ini'. Kami memiliki kesempatan untuk pembayaran besar secara instan," kata Kwan. "Tapi Jon dan saya sama-sama merasakan tujuan ini. Kami membutuhkan ini untuk menjadi pengalaman sinematik kuno, bukan untuk para penggemar yang duduk di depan TV dan hanya tekan tombol," tambahnya. "Kami diberi posisi ini untuk membuat keputusan yang tidak dapat dibuat oleh siapa pun, yang menolak gajian besar untuk bertaruh (ke box office) - tetapi diundang ke pesta besar, yaitu orang-orang yang membayar untuk menonton kami," Chu menimpali. 5. Prediksi keuntungan
5. Prediksi keuntungan
Film yang didasarkan pada buku terlaris karya penulis Kevin Kwan ini diproyeksikan akan memiliki keuntungan senilai 26 juta dollar AS lebih untuk penayangan lima hari pertama, seperti diberitakan Variety, Senin (10/9/2018). Publikasi mencatat bahwa angka itu akan menjadi angka yang bagus untuk film yang akan menjadi hit yang memiliki biaya produksi sebesae 30 juta dollar AS. Lagipula baru-baru ini, film komedi romantis, termasuk I Feel Pretty dan Overboard telah berjuang di tangga box office. Crazy Rich Asians akan diputar di Indonesia pada 11 September 2018 besok.
Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya