Serba Pertama di Olimpiade Meksiko - SERBA SERBI DUNIA

Latest

Monday, January 8, 2018

Serba Pertama di Olimpiade Meksiko


Olimpiade 1968 atau Olimpiade XIX di Meksiko adalah salah satu olimpiade bersejarah karena dipenuhi berbagai catatan baru.


Olimpiade itu merupakan sejarah baru karena inilah olimpiade yang pertama kali diselenggarakan di Amerika Latin, juga olimpiade yang pertama kali diselenggarakan di negara dengan bahasa Spanyol sebagai bahasa utamanya. Sekaligus, olimpiade pertama yang diselenggarakan di sebuah negara yang sedang berkembang.

Olimpiade 1968 juga berbeda dari olimpiade-olimpiade sebelumnya karena merupakan olimpiade musim panas pertama yang diselenggarakan di sebuah tempat yang sangat tinggi, yaitu 2.240 meter di atas permukaan laut.

Hal ini berpengaruh besar terhadap banyak atlet, khususnya yang bertarung di trek dan lapangan. Tipisnya volume oksigen di tempat yang tinggi itu mengurangi daya tahan atlet sehingga sulit mencetak rekor-rekor baru di nomor yang membutuhkan ketahanan fisik tinggi, seperti lari di atas 400 meter, renang. Sebaliknya, kondisi alam seperti itu menyuburkan terciptanya rekor-rekor baru untuk cabang-cabang lontar, lari, lompat tinggi, juga nomor-nomor lari jarak pendek.

Menjelang penyelenggaraan olimpiade, suhu politik di Meksiko pun tengah memanas dengan frekuensi aksi-aksi mahasiswa yang tinggi. Isu rasial juga mencuat menjelang pelaksanaan pesta olahraga sedunia itu. Apalagi, dengan kehadiran atlet-atlet Afrika dalam jumlah cukup besar dalam olimpiade ini.

Jerman Barat dan Jerman Timur di olimpiade ini, untuk pertama kali, bertarung sebagai tim yang terpisah setelah pada 1956, 1960, dan 1964 dipaksa Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk bertarung sebagai sebuah tim Jerman.

Olimpiade Meksiko ini juga merupakan olimpiade pertama yang acara penutupannya disiarkan ke seluruh dunia dengan televisi berwarna.

Pergantian rezim

Keikutsertaan Indonesia di olimpiade musim panas tahun 1968 meneruskan tradisi partisipasi Indonesia di pesta olahraga terakbar dunia itu.

Bagi Indonesia, Olimpiade 1968 ini juga bersejarah karena inilah olimpiade yang pertama kali diikuti Indonesia di bawah rezim Orde Baru.

Meskipun diliputi berbagai keterbatasan, di tengah iklim politik yang belum sepenuhnya stabil pasca-peralihan kekuasaan, enam olahragawan Indonesia berangkat ke Meksiko untuk mengibarkan Merah Putih.

Enam atlet yang memenuhi syarat untuk dikirim ke Olimpiade 1968 itu adalah Charlie (Charles) Depthios (28), cabang angkat besi; John Gunawan (42), cabang layar; Irsan Husen (27), angkat besi; Madek Kasman (31), layar; Robert Lucas (36), layar; dan Tan Tjong Sian (37), layar.

Sayangnya, keenam atlet Indonesia itu belum bisa mempersembahkan medali olimpiade karena lawan-lawan mereka yang jauh lebih siap dan lebih baik. Meskipun demikian, kehadiran Indonesia di ajang olimpiade itu menunjukkan kondisi sosial politik di dalam negeri yang tengah bergolak, tidak sampai membuat Indonesia absen dari pesta akbar tersebut.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya