Serba-serbi Ganja, Narkotika yang Membuat TOP Big Bang Didepak dari Wamil - SERBA SERBI DUNIA

Latest

Tuesday, December 5, 2017

Serba-serbi Ganja, Narkotika yang Membuat TOP Big Bang Didepak dari Wamil


T.O.P dikeluarkan dari wajib militer karena kedapatan menghisap ganja. (Foto: Big Bang Official Facebook)

Jakarta, Ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang paling banyak dipergunakan di dunia. Pemakainya pun dari berbagai kalangan, tak terkecuali selebriti sekelas T.O.P 'Big Bang'.

Baru-baru ini rapper grup musik asal Korea Selatan itu dikeluarkan dari wajib militer karena positif menghisap ganja saat masih bertugas. Bahkan kabar terbaru menyebutkan TOP sedang tak sadarkan diri karena overdosis.

Berikut beberapa fakta tentang ganja seperti dirangkum detikHealth:

1. Dianggap narkotika ringan
Karena asal-muasalnya dari daun tanaman tertentu, ganja seolah-olah dianggap sebagai narkotika jenis 'ringan. Hal ini dikemukakan dr Diah Setia Utami, SpKJ dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Biasanya anak-anak usia sekolah itu kalau iseng berniat mencoba narkoba, yang dicoba itu ganja. Mungkin karena bentuknya yang mirip-mirip seperti rokok," tuturnya.

Apalagi harganya relatif murah dibandingkan narkoba jenis lain misalnya heroin. Padahal jika dikonsumsi dalam jangka panjang, ganja tetap memberikan efek yang mengerikan seperti gangguan jiwa, penurunan kemampuan otak dan kerusakan paru-paru.

2. Diklaim sebagai obat pereda nyeri
Meski dikenal sebagai narkotika, tanaman ganja telah lama diketahui khasiatnya sebagai pereda nyeri. Namun pakar mengingatkan, efek samping negatifnya juga tak dapat disepelekan.

"Karena ganja itu selain buat pereda nyeri kan memang banyak efek sampingnya yang negatif," kata dr Andri, SpKJ, psikiater dari RS Omni Alam Sutera.

Efek samping negatif yang dimaksud dr Andri antara lain halusinasi. Memang efeknya membuat pemakainya merasa tenang, tetapi kondisi tersebut bisa membuat pikiran dan perasaannya tidak sesuai. Bahkan pada beberapa orang, bisa memicu gangguan jiwa.

"Lagipula efeknya ke tiap orang beda-beda, terkait halusinasi kemudian kondisi pemikiran dan perasaannya menjadi tidak sesuai," tambahnya.


3. Memicu kecanduan
Ganja saat ini tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk aslinya, yaitu lintingan yang dibakar, tetapi telah dimodifikasi atau dicampurkan ke dalam makanan seperti permen atau brownies yang beberapa waktu lalu beredar di Indonesia.

Padahal perlu dipahami bahwa apapun bentuknya, ganja tetap dapat memicu ketergantungan atau kecanduan. Dijelaskan dr Andri, selama zat aktifnya sama maka efeknya ke otak juga akan sama. Namun besar kecilnya efek ganja ini akan dipengaruhi oleh seberapa banyak kandungan zat aktif dan sensitivitas penggunanya.

"Ada pasien saya, sekali 'ngisep' ganja bisa gangguan jiwa. Ada juga mungkin orang lain yang sekali menggunakan, tapi tidak ada efek apapun. Tapi tetap, secara umum efeknya sama," paparnya.

dr Andri menambahkan, orang yang kecanduan ganja tidak mudah marah, mengamuk atau merasa kesakitan. Mereka lebih banyak diam namun merasa gelisah dan tidak enak badan.

"Sama kayak rokok kan. Jantung berdebar, keringat dingin, rasanya nggak enak kalau belum ngisap ganja," imbuhnya.

4. Dampak tak sengaja konsumsi ganja
Jangankan disengaja, mengonsumsi ganja secara tak sengaja saja bisa menimbulkan dampak yang berbahaya. Di tahun 2013, sejumlah siswa SD di California harus dilarikan ke rumah sakit karena keracunan brownies yang mengandung ganja.

Pihak berwajib menyebut anak-anak tersebut mengalami gejala pusing, muntah dan mual. "Bahkan ada yang merasa agak 'high' dan tidak ingat apapun," kata salah satu sepupu korban kepada Foxnews.

Dalam kasus lain, seorang anak umur 3 tahun juga tertidur hingga 16 jam setelah makan biskuit yang berisi ganja medis milik neneknya. Ganja ini memang direkomendasikan oleh dokter si nenek karena kanker yang dideritanya.

5. Overdosis
T.O.P saat ini dikabarkan dirawat di rumah setelah kolaps pasca dikeluarkan dari wajib militer. Diduga sang rapper mengalami overdosis obat-obatan karena stres yang dialaminya, bukan karena overdosis ganja.

Dikutip dari drugabuse.com, overdosis ganja sangat jarang ditemukan tetapi bisa saja terjadi. Gejalanya antara lain serangan panik atau cemas yang ekstrem disertai sesak napas dan mual, hilangnya daya ingat dalam jangka pendek, hilangnya koordinasi motorik sehingga mudah terjatuh atau mengalami kecelakaan, halusinasi, paranoid, kejang tak terkendali, dan kulit pucat.

Akan tetapi Drug Enforcement Agency di AS menegaskan bahwa ganja tidak pernah mengakibatkan overdosis yang sampai fatal atau mematikan.

Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya